Malam Jahanam adalah
sebuah karya Motinggo Boesje yang diterbitkan pada tahun 1961.
Motinggo Boesje (ER, EYD: Motinggo Busye, nama lahir: Bustami Djalid) (lahir di Kupang Kota, 21 November 1937 – meninggal di Jakarta, 18 Juni 1999 pada umur 61 tahun) adalah seorang sastrawan, sutradara, dan seniman Indonesia.
Motinggo lahir dari
pasangan Djalid Sutan Raja Alam dan Rabiah Jakub yang berasal dari Minangkabau.
Ibunya berasal dari Matur, Agam dan ayahnya dari Sicincin, Padang Pariaman.
Setelah menikah, mereka berdua pergi merantau ke Kota Bandar Lampung. Di sana ayahnya bekerja
sebagai pegawai
Koninklijke Paketvaart Maatschappij
di Kupang Kota, sedangkan ibunya mengajar ilmu agama dan bahasa Arab.
Ketika usianya mendekati 12 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia.
Sepeninggal orang tuanya, Motinggo diasuh neneknya di Bukittinggi
hingga ia menamatkan SMA.
Motinggo kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada,
namun tidak selesai.
Motinggo merupakan nama pena
yang diambil dari bahasa Minangkabau, mantiko. Kata tersebut
memiliki makna bersifat bengal, eksentrik, suka menggaduh, kocak, dan tak tahu
malu. Namun mantiko dalam diri Motinggo bukanlah berkonotasi negatif, maka ia
menambahkan kata bungo (bunga) di belakang nama samarannya itu, sehingga
lengkap tertulis Mantiko Bungo (MB). Dari inisial MB inilah akhirnya berkembang
nama Motinggo Boesje. Selain nama pena dan nama pemberian orang tua, ia juga
memilki nama gelar
adat
Minangkabau yaitu Saidi Maharajo.
Awal kariernya dalam dunia
tulis-menulis, dimulai ketika Tomoyuki Yamashita datang ke rumahnya memberi mesin ketik.
Mesin itu akhirnya menjadi sahabatnya untuk mencurahkan ide-idenya. Semenjak
tekun membaca buku-buku sastra Balai Pustaka,
minatnya tumbuh untuk terjun di dunia sastra. Dramanya, Malam Jahanam (1958), mendapat hadiah
pertama sayembara penulisan drama dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
bagian kesenian pada tahun 1958. Cerpennya yang berjudul Nasehat Buat Anakku
mendapat hadiah majalah Sastra pada tahun 1962. Karya-karyanya
banyak diterjemahkan ke bahasa asing, antara lain bahasa Ceko,
Inggris,
Belanda,
Perancis,
Jerman,
Korea,
Jepang,
dan Mandarin. Sebagai penyair,
karya-karyanya masuk dalam antologi penyair Asia (1986) dan antologi penyair
dunia (1990). Sepanjang hidupnya Motinggo telah menulis lebih dari 200 karya
yang sampai saat ini masih tersimpan di Perpustakaan Kongres di Washington,
D. C.. Di taman kota Seoul, Korea Selatan, namanya terpahat indah di antara
1.000 penyair dunia. Ia juga sempat menjadi redaktur kepala Penerbitan
Nusantara (1961-1964) dan Ketua II
Koperasi Seniman Indonesia.
Selain terlibat dalam
dunia sastra dan drama, ia juga menyukai seni lukis.
Pada tahun 1954, sebuah pameran lukisan di Padang pernah
menampilkan 15 lukisan karyanya.
Daftar karya
Novel
Malam Jahanam (1962)
Tidak Menyerah (1963)
Hari Ini Tak Ada Cinta
(1963)
Perempuan Itu Bernama
Barabah (1963)
Dosa Kita Semua (1963)
Tiada Belas Kasihan (1963)
Sejuta Matahari (1963)
Penerobosan di Bawah Laut
(1964)
Titian Dosa di Atasnya
(1964)
Cross Mama (1966)
Tante Maryati (1967)
Sri Ayati (1968)
Retno Lestari (1968)
Dia Musuh Keluarga (1968)
Sanu, Infita Kembar (1985)
Madu Prahara (1985)
Dosa Kita Semua (1986)
Tujuh Manusia Harimau
(1987)
Dua Tengkorak Kepala
(1999)
Fatimah Chen Chen (1999)
Cerpen
Nasehat Buat Anakku (1963)
Drama
Badai Sampai Sore (1962)
Nyonya dan Nyonya (1963)
Malam Pengantin di Bukit
Kera (1963)
Legenda
Buang Tonjam (1963)
Ahim-Ha (1963)
Batu Serampok (1963)
Sumber : wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar